BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Penggunaan teknologi di era
globalisasi makin marak serta mencakup seluruh aspek kehidupan. Masyarakat juga
mulai menerapkan teknologi termasuk dalam membantu meringankan pekerjaan
mereka, teknologi juga dianggap bisa melakukan pekerjaan dengan cepat dan
praktis tentunya akan menghemat waktu. Dalam bidang pertanian masyarakat juga
mulai menerapkan berbagai alat-alat yang juga menunjang pekerjaan mereka.
Kegiatan tradisional mulai ditinggalkan seiring
dengan perkembangan zaman yang makin canggih.
Masyarakat Indonesia salah
satunya bermata pencaharian sebagai petani atau bercocok tanam. Hal ini juga
didukung oleh kondisi alam di Indonesia yang subur sehingga cocok untuk
kegiatan pertanian. Dari hal tersebut, pembangunan sistem pertanian perlu
ditingkatkan dan digiatkan. Era globalisasi diharapkan bisa menciptakan
teknologi-teknologi dalam pertanian. Namun, teknologi tersebut tidak bisa
langsung digunakan, membutuhkan proses untuk penerapannya. Dalam hal ini dampak
negatif dan positif juga selalu ada.
Pertanian adalah kegiatan
pemanfaatan sumber daya
hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan
baku industri,
atau sumber energi,
serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan
sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya
tanaman atau bercocok tanam (bahasa
Inggris: crop cultivation).
Jika dulunya pertanian masih
bersifat tradisional atau primitif. Sekarang telah
berubah karena hal ini dimungkinkan dengan adanya sarana dan prasarana
dibidang telekomunikasi yang amat memudahkan kehidupan manusia. Begitupun dengan masyarakat pertanian,
yang umumnya identik dengan daerah pedesaan tidak lepas dari euphoria akan perubahan, masyarakat pertanian yang
dulunya dianggap terbelakang dalam penyerapan dan penguasaan akan teknologi
dalam berbagai bentuk, sekarang mau tidak mau sangat membutuhkan sentuhan-sentuhan teknologi modern dalam aktivitas pertanian.
Namun,
terkadang masih ada segelintir orang yang menolak kegiatan pertanian mereka
tersentuh oleh perubahan-perubahan. Penyebabnya karena pemikiran akan hal-hal
baru yang negatif masih tertanam kuat. Oleh karena itu, dalam karya tulis
ilmiah ini penulis akan menguak faktor-faktor yang meyebabkan masyarakat
menerima perubahan atau menolak perubahan dengan objek observasi
pada masyarakat Megaluh dengan pembahasan pengaruh teknologi pada pertanian.
1.2 Rumusan masalah:
1.
Bagaimana keadaan sosial
masyarakat Desa Megaluh sebelum menggunakan alat pertanian modern.?
2.
Apa faktor penyebab
masyarakat Desa Megaluh mengalami perubahan?
3.
Apa perbedaan keadaan lahan pertanian sebelum dan sesudah
menggunakan alat-alat pertanian modern?
1.3 Tujuan penelitian
1. Mengetahui keadaan sosial masyarakat Desa Megaluh
sebelum menggunakan alat pertanian modern.
2.
Mengetahui faktor penyebab masyarakat
Desa Megaluh mengalami perubahan.
3.
Mengetahui perbedaan keadaan lahan pertanian sebelum dan sesudah menggunakan alat-alat
pertanian modern.
1.4 Manfaat penelitian
1. Bagi Desa Megaluh
Sebagai masukan bagi desa untuk menerapkan cara yang aman dalam pengelolah
lahan pertanian guna menjaga keseimbangan ekologi.
2. Bagi Pemerintah Kabupaten Jombang
Sebagai dasar pertimbangan untuk menetapkan kebijakan peraturan pemerintah
supaya sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.
3. Bagi Peneliti
Dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan peneliti dalam melaksanakan
penelitian dan untuk menambah wawasan di bidang berikutnya.
4. Bagi Peneliti
Lain
Dapat digunakan sebagai acuan penelitian berikutnya.
5. Bagi
Universitas
Menambah perbendaharaan karya tulis sehingga dapat digunakan untuk
penelitian lebih lanjut.
1.5
Batasan Masalah
Pada karya tulis ini
kami membatasi permasalahan hanya pada Keadaan masyarakat desa Megaluh, Faktor
penyebab perubahan, dan perbedan kondisi lahan pertanian di desa Megaluh.
BAB II
KAJIAN TEORI
1.
Pengertian Teknologi
Teknologi adalah suatu penerapan yang di
gunakan manusia untuk menyelesaikan kebutuhan
- kebutuhanya.
Adapun pengertian teknologi menurut para ahli,
antara lain :
a. Menurut Marwah Daud Ibrahim
Teknologi adalah jawaban praktis dari
pertanyaan “Bagaimana”, dengan teknologi seseorang dapat memanfaatkan gejala
alam, bahkan bisa mengubahnya.
b. Menurut Soeriaatmadja
Teknologi adalah alat dan upaya serta
pengtahuan manusia untuk berbuat lebih maju sesuai engan tataan an tatanan
rencana.
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa
Teknologi merupakan suatu alat yang di gunakan manusia untuk mempermudah suatu
pekerjaan manusia dengan cepat,mudah dan efisien.
2.
Pengertian Pertanian Menurut Para Ahli
a. Menurut A T Mosher (1966)
Pertanian adalah
sejenis proses produksi yang didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman dan
hewan.
b. Menurut Kaslan Tohir (1952)
Pertanian adalah cabang
produksi dimana terdapat perubahan
bahan-bahan anorganik menjadi bahan organik dengan bantuan tumbuh-
tumbuhan dan hewan. Proses ini bersifat reproduktif yang artinya usaha
untuk memperbaharui.
c. Menurut Minderhoko (1948)
Pertanian adalah
penggunaan tenaga manusia atas alam dengan tujuan
mengarahkan perkembangan tumbuh-tumbuhan dan hewan yang berguna bagi
manusia sedemikian rupa sehingga akan lebih baik dalam
memenuhi kebutuhan manusia.
d. Indianto Mu’in
Pertanian adalah
kegiatan ekonomi utama penduduk Indonesia, sebab lebih
dari 80% penduduk bekerja pada sektor pertanian.
e. Karwan A. Salikin.
Pertanian merupakan
bagian agroekosistem yang tak terpisahkan dengan subsistem kesehatan dan
lingkungan alam, manusia dan budaya saling mengait
dalam suatu proses produksi untuk kelangsungan hidup bersama.
Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa Pertanian merupakan suatu sistem produksi dan kegiatan utama
ekonomi di Indonesia karena Negara Indonesia merupakan Negara agraris
3. Macam – macam Sistem Pertanian
a. Pertanian Swasta Besar
Saat ini
peran swasta semakin besar dalam bidang pertanian. Namun tidak semua
berorientasi pada pencapaian swasembada pangan, khususnya beras. besarnya
peranan swasta saat ini terutama dalam hal pengembangan teknologi pangan.
Seperti produksi beras dan jagung jenis hibrida dan bioteknologi, dimana
produk-produk ini hanya sedikit yang berkaitan dengan kemandirian pangan dan
kesejahteraan petani. Selain itu, kekhawatiran yang mulai tampak adalah
pengembangan teknologi pertanian oleh swasta tidak bisa diaplikasikan kembali
oleh lembaga pengetahuan nasional. Akibatnya, pemerintah akan kesulitan
memperbaiki dan meningkatkan produksi pangan melalui teknologi baru.
Masuknya
swasta ke sektor pertanian perlu diantisipasi, terutama mengenai penguasaan
lahan pertanian. Masalah lainnya, perusahaan swasta internasional sering kali
mencoba menguasai lahan pertanian di negara-negara yang masih memiliki lahan
luas.
b. Pertanian
Industri
Saat
ini, Pemerintah, baik Kementerian Pertanian maupun Pemerintah Provinsi sangat
berharap sekali pada Delta
Kayan Food Estate. Seolah-olah, DKFE
merupakan solusi atas krisis pangan yang dihadapi negeri ini. Swasembada pangan
diharapkan kembali hadir, sebagaimana pernah dinikmati dalam waktu singkat
setelah revolusi hijau dimulai di negeri ini. Yang selanjutnya, revolusi hijau
itu sendiri yang membunuh kedaulatan pangan warga negeri ini.
c. Pertanian Rakyat
Pertanian rakyat adalah suatu sistem pertanian yang dikelola
oleh rakyat pada lahan / tanah garapan seseorang untuk memenuhi kebutuhan
makanan / pangan dalam negeri. Indonesia adalah negara agraris di mana sebagian
besar masyarakatnya hidup dari mata pencaharian sebagai petani yang bercocok
tanam atau bertani.
d. Pertanian Lahan Basah
Kawasan
pertanian lahan basah merupakan lahan pertanian yang dalam pengolahannya memerlukan
air dalam jumlah yang pasti. Di wilayah Kabupaten Serang, kawasan pertanian
lahan basah yang ada mendapat pasokan dari sistem irigasi yang memanfaatkan
potensi sungai-sungai yang ada. . Dalam RTRW Kabupaten Serang, alokasi lahan
untuk pengembangan kawasan pertanian lahan basah tetap mempertahankan lahan
basah yang telah ada terutama kawasan yang telah beririgasi teknis. Dengan
dipertahankannya fungsi pertanian lahan basah sebagai sektor yang cukup
dominan, dimaksudkan untuk mempertahankan Wilayah Kabupaten Serang sebagai
lumbung padi di Provinsi Banten.
e. Pertanian Lahan Kering
Pengertian pertanian lahan kering tampaknya dibangun
berdasarkan sejarah atau kebiasaan, yaitu sistem pertanian yang ada di daerah
dengan curah hujan tahunan berkisar antara 250 mm (di USA) sampai 510 mm di
Russia.
Lahan kering umumnya terdapat
didataran tinggi (daerah pegunungan) yang ditandai dengan topografinya yang
bergelombang dan merupakan daerah penerima dan peresap air hujan yang kemudian
dialirkan kedataran rendah, baik melalui permukaan tanah (sungai) maupun
melalui jaringan bumi air tanah. Jadi lahan kering didefinisikan sebagai
dataran tinggi yang lahan pertaniannya lebih banyak menggantungkan diri pada
curah hujan. Lahan kering diterjemahkan dari kata “upland” yang menunjukkan
kepada gambaran “daerah atas”.
f. Pertanian Ecofarming
Ecofarming
adalah bentuk budidaya pertanian yang mengusahakan sedapat mungkin tercapainya
keharmonisan dengan lingkungannya. Dalam hal tertentu dalam ecofarming bisa
saja memasukkan komponen pepohonan atau tumbuhan berkayu lainnya sehingga dapat
disebut agroforestri. Dalam eco-farming tidak selalu dijumpai unsur kehutanan
dalam kombinasinya, sehingga dalam hal ini ecofarming merupakan kegiatan
pertanian.
Selain itu ecofarming ini
mempunyai pengertian sebagai merupakan sistem budidaya tanaman yang berpihak
kepada kelestarian lingkungan hidup serta kesehatan konsumennnya. Pada
dasarnya, sistem ini bukan merupakan sebuah konsep baru, tetapi merupakan suatu
cara bertani yang sudah dikembangkan sebelum diterapkannya pertanian
konvensional (revolusi hijau). Namun, keakraban petani dengan sistem pertanian
konvensional pada saat ini menyebabkan pengetahuan tentang pola pertanian
ekologis dan keterampilan dalam menerapkan sistem pertanian yang sejak dulu
telah dilakukan tersebut menjadi terlupakan.
g. Pertanian Terpadu
Pertanian
terpadu merupakan sistem pertanian yang selaras dengan kaidah alam, yaitu
mengupayakan suatu keseimbangan di alam dengan membangun suatu pola relasi yang
saling menguntungkan dan berkelanjutan di antara setiap komponen ekosistem
pertanian yang terlibat, dengan meningkatkan keanekaragaman hayati dan
memanfaatkan bahan-bahan limbah organik. Pada dasarnya alam diciptakan dalam
keadaan seimbang oleh sang pencipta, sehingga alam mempunyai cara tersendiri
untuk memenuhi kebutuhan manusia akan pangan dan manusia sebagai bagian
dari unsur alam memiliki tugas untuk mengelola sumber daya alam dan lingkungan
dengan baik dan proporsional. Peningkatan kaenekaragaman hayati merupakan hal
penting dalam menanggulangi hama penyakit, pengurangan resiko, sedangkan
pemanfaatan limbah organik perlu untuk menciptakan keseibangan siklus energi
(terutama unsur hara) yang berkelanjutan, serta untuk kepentingan konservasi
tanah dan air.
3.Dampak teknologi terhadap pertanian
Pertanian merupakan sumber pendapat mayoritas masyarakat Indonesia.
Negara Indonesia adalah negara agraris yang mayoritas penduduknya bekerja di
sektor pertanian. Sektor pertanian harus benar-benar di perhatikan oleh
pemerintah untuk bisa memakmurkan rakyatnya. Kemajuan teknologi pertanian
menjadi hal terpenting dalam meningkatkan hasil panen para petani. Kemajuan
teknologi bidang pertanian mempunyai dua sisi yang berdampak pada bidang
pertania, yang pertama dampak positif dan dampak negatif. Mari kita uraikan
satu persatu.
a.
Dampak Positif
Pengolahan lahan yang luas membuat para petani memerlukan waktu yang lama
tanpa adanya teknologi. Orang dapat menghabiskan waktu 1 hari dalam mengolah
lahan pertanian seluas 3 hetar. Namun dengan adanya teknologi petani akan lebih
mudah dan cepat dalam mengolah lahan mereka. Contohnya saja dengan mengunakan
mesin traktor. Dulu belum ada mesin traktor yang ada hanyalah mereka
menggunakan bantuan hewan seperti kerbau dan sapi untuk menarik garu atau yang
lebih sederhana lagi hanya menggunakan cangkul. Itulah yang membuat mereka lama
dalam mengolah lahan mereka. Selain dari segi waktu yang pastinya lebih hemat
penggunaan teknologi juga hasil yang diperoleh oleh petani lebih beragam produk
dan lebih melimpah. Dulu petani biasa menanam jagung biasa, sekarang dengan
cara pengawinan tanaman (jagung) dapat menghasilkan jagung hibrida yang lebih
banyak hasil dan lebih menarik bentuk fisik dari jagung tersebut. Dan masih
banyak lagi tentunya keuntungan-keuntugan dari penggunaan teknologi.
b.
Dampak Negatif
Buah yang alami merupakan sumber vitamin dan gizi yang sangat baik untuk
tubuh. Ketika zaman dahulu nenek moyang kita menanam tanaman cabe maupun tomat
dan sayuran lainya dengan cara menyiramnya setiap hari dan memberi pupuk
kompos, sekarang karena karena kondisi tanah tidak sama seperti dulu maka harus
menyiraminya dengan pompa dan sekarang hama tanaman yang bermacam-macam maka di
gunakanlah pertisida guna mengusir serta membunuh hama tanaman. Penggunaan
pestisida merupakan bukti kemajuaan teknologi, tapi tahukah anda bahwa
pestisida yang menempel di buah lalu dimakan pastinya akan sangan berbahaya
bila dikosumsi secara rutin. Selain itu penggunaan pestisida juga akan mebuat
hama yang belum jadi terbunuh menjadi laebih kuat. Dampak lain dari penggunaan
teknologi ialah biaya yang relatif tinggi. Dengan biaya tinggi tentu nilai jual
dari hasil panen akan tinggi dan hal ini tidak baik untuk para penduduk yang
masih kurang mampu. Apalagi bila hasil panen yang mahal adalah bahan kebutuhan
pokok dari penduduk seperti padi dan cabe. Penduduk kurang mampu akan kesulitan
dalam memenuhi kebutuhan pokok. Mengenai dampak negatif dari peran teknologi
masih banyak lagi.
BAB III
METODE PENELITIAN
a. Metode Wawancara
Wawancara dilakukan pada Beberapa narasumber. Teknik wawancara yang
digunakan adalah wawancara terbuka dengan tujuan agar subjek mengetahui bahwa
mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud wawancara itu. Wawancara
dilaksanakan pada Jumat, 29 Oktober 2013 di desa Gongseng, desa Turipinggir,
dan desa Ngogri, Megaluh. Beliau berprofesi sebagai Petani.
b. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam karya tulis ini adalah deskripsi
kualitatif. Data-data yang penulis peroleh berupa data verbal (dari proses
wawancara. Data tersebut diolah menjadi kalimat yang padu dan disajikan dalam
bentuk rangkaian paragraf. Dengan begitu, pembaca akan lebih mudah memahami
materi yang penulis sajikan.
BAB IV
PEMBAHASAN
1.
Pembahasan
Berdasarkan
data yang kami peroleh tentang pengaruh teknologi terhadap para petani. Alasan
paling umum yang dilakukan para petani dalam melakukan perubahan adalah karena
zaman saat ini sudah berubah, munculnya teknologi baru yang memberikan
fasilitas untuk mempermudah dalam melakukan pekerjaan serta jika tidak
melakukan perubahan akan mempengaruhi pendapatan dari hasil pertanian. Jadi
jika ada yang mudah kenapa pilih yang sulit seperti mencangkul karena saat ini
sudah ada teknologi yang bernama traktor yang mempermudah pekerjaan untuk
mempercepat pekerjan dan menghemat tenaga serta tidak membutuhkan tenaga kerja
dalam jumlah yang banyak.
Selain itu,
alasan mengapa narasumber melakukan perubahan adalah karena adanya
bantuan-bantuan dari pemerintah sendiri yang banyak mengakibatkan untuk
mengubah sistem pekerjaan dari yang tradisional ke modern untuk hasil yang
lebih banyak. Pendapat lain menyatakan bahwa terkadang narasumber masih
menggunakan alat tradisional untuk melakukan beberapa pekerjaan seperti memanen
padi,jagung, dan hasil pertanian lain yang masih mengunakan alat dan cara
tradisional serta terkadang juga menggunakan alat modern seperti mengunakan
diesel untuk mengairi sawah, menggunakan pupuk urea sebagai bahan tambahan
pemupukan selain pupuk kandang, dan membasmi hama menggunakan pestisida atau
bahan kimia lainnya.
Banyak Dampak
positif yang dirasakan dari memakai teknologi dalam pertanian antara lain :
a.
Mempermudah pekerjaan
b.
Mempercepat waktu
kerja
c.
Menghemat Upah tenaga
kerja
d.
Keuntungan dari hasil
panen lebih besar
Selain itu, dampak negative dari penggunaan teknologi
modern dalam Pertanian antara lain :
a.
Menurunya kualitas
tanah
b.
Menambah pengangguran
c.
Mematikan siklus
rantai makanan
Perbandingan dari pemakaian
teknologi tradisional terhadap modern sangatlah banyak. Ada banyak pendapat dan
spekulasi. Dari hasil wawancara yang kami peroleh narasumber menyatakan alasan Perbandingan
dari pemakaian teknologi tradisional terhadap modern adalah pastinya akan
ketinggalan zaman dan apabila tidak menggunakan teknologi modern akan
mengakibatkan pemborosan dan tidak hemat biaya. Adapun alasan lain yaitu
menurut narasumber lain adalah menggunakan teknologi tradisional lebih baik
untuk tanah pada sawah milik beliau. Akan tetapi penggunaan tradisional waktu
pekerjaanya lebih lama di bandingkan dengan menggunakan teknologi modern yang
lebih cepat,efektif,dan efisien.
Pemakaian teknologi memang
banyak memberikan dampak yang baik dari penggunaanya dalam bidang pertanian
terlepas dari resiko yang timbul serta dampak negative yang di timbulkanya.
Teknologi modern mampu mengubah system pertanian di Indonesia. System pertanian
di Indonesia yang berubah dari tradisional ke modern mengakibatkan hasil
pertanian berubah.
Hasil yang di
dapat dari pnggunaan teknologi dalam pertanian pun meningkat. Dari narasumber
yang kami wawancarai, mereka mengungkapkan bahwa hasil pertanian mereka
meningkat karena dari segi keuangan tradisional lebih irit namun kurang efisien
dalam waktu pengerjaanya serta hasil pertanian yang di peroleh masih kurang
maksimal. Namun, dari segi teknologi modern lebih efisien, lebih cepat dan
hasil pertanian yang di peroleh lebih banyak seperti, hasil sebelum memakai
teknologi hanya menghasilkan 1 ton kini setelah memakai teknologi hasilnya
lebih dari 1 ton.
2.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Kesimpulan
Pengaruh
teknologi terhadap petani sangat mepengaruhi cara bertani menjadi lebih mudah dan efesien teknologi
tersebut memberikan dampak positif dan negatif seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya.
Banyak
perbedaan antara sistem dan cara bertani dahulu dengan sekarang.dengan adanya
teknologi modernmemberikan dampak dalam
bertani misalnya hasil yang didapat lebih banyak. Namun sayangnya banyak petani
yang menggunakan bahan kimia dalam merawat tanaman mereka.
2. Saran
Sebenarnya tehnologi yang berkembang diterapkan pada pertanian boleh-boleh saja digunakan tetapi petani juga harus memikirkan dampak negative yang ada, karena teknologi masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Sebenarnya tehnologi yang berkembang diterapkan pada pertanian boleh-boleh saja digunakan tetapi petani juga harus memikirkan dampak negative yang ada, karena teknologi masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA
Kusdinar,Iwan. (2012). Pendidikan Lingkungan Hidup.
Jakarta: Yudhistira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar