Sabtu, 30 Agustus 2014

Karya Tulis Ilmiah "Pengaruh teknologi terhadap petani megaluh jombang"



BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang Masalah
Penggunaan teknologi di era globalisasi makin marak serta mencakup seluruh aspek kehidupan. Masyarakat juga mulai menerapkan teknologi termasuk dalam membantu meringankan pekerjaan mereka, teknologi juga dianggap bisa melakukan pekerjaan dengan cepat dan praktis tentunya akan menghemat waktu. Dalam bidang pertanian masyarakat juga mulai menerapkan berbagai alat-alat yang juga menunjang pekerjaan mereka. Kegiatan tradisional mulai ditinggalkan seiring  dengan perkembangan zaman yang makin canggih.
Masyarakat Indonesia salah satunya bermata pencaharian sebagai petani atau bercocok tanam. Hal ini juga didukung oleh kondisi alam di Indonesia yang subur sehingga cocok untuk kegiatan pertanian. Dari hal tersebut, pembangunan sistem pertanian perlu ditingkatkan dan digiatkan. Era globalisasi diharapkan bisa menciptakan teknologi-teknologi dalam pertanian. Namun, teknologi tersebut tidak bisa langsung digunakan, membutuhkan proses untuk penerapannya. Dalam hal ini dampak negatif dan positif juga selalu ada.
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation).
Jika dulunya pertanian masih bersifat tradisional atau primitif. Sekarang telah berubah karena hal ini dimungkinkan dengan adanya sarana dan prasarana dibidang telekomunikasi yang amat memudahkan kehidupan manusia. Begitupun dengan masyarakat pertanian, yang umumnya identik dengan daerah pedesaan tidak lepas dari euphoria akan perubahan, masyarakat pertanian yang dulunya dianggap terbelakang dalam penyerapan dan penguasaan akan teknologi dalam berbagai bentuk, sekarang  mau tidak mau sangat membutuhkan sentuhan-sentuhan teknologi modern dalam aktivitas pertanian.
            Namun, terkadang masih ada segelintir orang yang menolak kegiatan pertanian mereka tersentuh oleh perubahan-perubahan. Penyebabnya karena pemikiran akan hal-hal baru yang negatif masih tertanam kuat. Oleh karena itu, dalam karya tulis ilmiah ini penulis akan menguak faktor-faktor yang meyebabkan masyarakat menerima perubahan atau menolak perubahan dengan objek observasi pada masyarakat Megaluh dengan pembahasan pengaruh teknologi pada pertanian.

1.2 Rumusan masalah:
1.      Bagaimana keadaan sosial masyarakat Desa Megaluh sebelum menggunakan alat pertanian modern.?
2.      Apa faktor  penyebab masyarakat Desa Megaluh mengalami perubahan?
3.      Apa perbedaan keadaan lahan pertanian sebelum dan sesudah menggunakan alat-alat pertanian modern?
1.3 Tujuan penelitian
1. Mengetahui keadaan sosial masyarakat Desa Megaluh sebelum menggunakan alat pertanian modern.
2.    Mengetahui faktor  penyebab masyarakat Desa Megaluh mengalami perubahan.
3.    Mengetahui perbedaan keadaan lahan pertanian sebelum dan sesudah menggunakan alat-alat pertanian modern.
1.4 Manfaat penelitian
1. Bagi Desa Megaluh
Sebagai masukan bagi desa untuk menerapkan cara yang aman dalam pengelolah lahan pertanian guna menjaga keseimbangan ekologi.
2. Bagi Pemerintah Kabupaten Jombang
Sebagai dasar pertimbangan untuk menetapkan kebijakan peraturan pemerintah supaya sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.
3. Bagi Peneliti
Dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan peneliti dalam melaksanakan penelitian dan untuk menambah wawasan di bidang berikutnya.
4. Bagi Peneliti Lain
Dapat digunakan sebagai acuan penelitian berikutnya.
5. Bagi Universitas
Menambah perbendaharaan karya tulis sehingga dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut.
1.5 Batasan Masalah
Pada karya tulis ini kami membatasi permasalahan hanya pada Keadaan masyarakat desa Megaluh, Faktor penyebab perubahan, dan perbedan kondisi lahan pertanian di desa Megaluh.
BAB II
KAJIAN TEORI

1.      Pengertian Teknologi
Teknologi adalah suatu penerapan yang di gunakan manusia untuk menyelesaikan kebutuhan  - kebutuhanya.
Adapun pengertian teknologi menurut para ahli, antara lain :
a.       Menurut Marwah Daud Ibrahim
Teknologi adalah jawaban praktis dari pertanyaan “Bagaimana”, dengan teknologi seseorang dapat memanfaatkan gejala alam, bahkan bisa mengubahnya.
b.      Menurut Soeriaatmadja
Teknologi adalah alat dan upaya serta pengtahuan manusia untuk berbuat lebih maju sesuai engan tataan an tatanan rencana.
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa Teknologi merupakan suatu alat yang di gunakan manusia untuk mempermudah suatu pekerjaan manusia dengan cepat,mudah dan efisien.

2.      Pengertian Pertanian Menurut Para Ahli
a. Menurut A T Mosher (1966)
Pertanian adalah sejenis proses produksi yang didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman dan hewan.
b. Menurut Kaslan Tohir (1952)
Pertanian adalah cabang produksi dimana terdapat perubahan        bahan-bahan anorganik menjadi bahan organik dengan bantuan tumbuh-  tumbuhan dan hewan. Proses ini bersifat reproduktif yang artinya usaha    untuk memperbaharui.
c. Menurut Minderhoko (1948)
Pertanian adalah penggunaan tenaga manusia atas alam dengan     tujuan mengarahkan perkembangan tumbuh-tumbuhan dan hewan yang   berguna bagi manusia sedemikian rupa sehingga akan lebih baik dalam     memenuhi kebutuhan manusia.
d. Indianto Mu’in
Pertanian adalah kegiatan ekonomi utama penduduk Indonesia,      sebab lebih dari 80% penduduk bekerja pada sektor pertanian.
e. Karwan A. Salikin.
Pertanian merupakan bagian agroekosistem yang tak terpisahkan   dengan subsistem kesehatan dan lingkungan alam, manusia dan budaya saling      mengait dalam suatu proses produksi untuk kelangsungan hidup bersama.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pertanian merupakan suatu sistem produksi dan kegiatan utama ekonomi di Indonesia karena Negara Indonesia merupakan Negara agraris
3. Macam – macam Sistem Pertanian
a. Pertanian Swasta Besar
Saat ini peran swasta semakin besar dalam bidang pertanian. Namun tidak semua berorientasi pada pencapaian swasembada pangan, khususnya beras. besarnya peranan swasta saat ini terutama dalam hal pengembangan teknologi pangan. Seperti produksi beras dan jagung jenis hibrida dan bioteknologi, dimana produk-produk ini hanya sedikit yang berkaitan dengan kemandirian pangan dan kesejahteraan petani. Selain itu, kekhawatiran yang mulai tampak adalah pengembangan teknologi pertanian oleh swasta tidak bisa diaplikasikan kembali oleh lembaga pengetahuan nasional. Akibatnya, pemerintah akan kesulitan memperbaiki dan meningkatkan produksi pangan melalui teknologi baru.
Masuknya swasta ke sektor pertanian perlu diantisipasi, terutama mengenai penguasaan lahan pertanian. Masalah lainnya, perusahaan swasta internasional sering kali mencoba menguasai lahan pertanian di negara-negara yang masih memiliki lahan luas.
b. Pertanian Industri
Saat ini, Pemerintah, baik Kementerian Pertanian maupun Pemerintah Provinsi sangat berharap sekali pada Delta Kayan Food Estate. Seolah-olah, DKFE merupakan solusi atas krisis pangan yang dihadapi negeri ini. Swasembada pangan diharapkan kembali hadir, sebagaimana pernah dinikmati dalam waktu singkat setelah revolusi hijau dimulai di negeri ini. Yang selanjutnya, revolusi hijau itu sendiri yang membunuh kedaulatan pangan warga negeri ini.
c. Pertanian Rakyat
Pertanian rakyat adalah suatu sistem pertanian yang dikelola oleh rakyat pada lahan / tanah garapan seseorang untuk memenuhi kebutuhan makanan / pangan dalam negeri. Indonesia adalah negara agraris di mana sebagian besar masyarakatnya hidup dari mata pencaharian sebagai petani yang bercocok tanam atau bertani.
d. Pertanian Lahan Basah
Kawasan pertanian lahan basah merupakan lahan pertanian yang dalam pengolahannya memerlukan air dalam jumlah yang pasti. Di wilayah Kabupaten Serang, kawasan pertanian lahan basah yang ada mendapat pasokan dari sistem irigasi yang memanfaatkan potensi sungai-sungai yang ada. . Dalam RTRW Kabupaten Serang, alokasi lahan untuk pengembangan kawasan pertanian lahan basah tetap mempertahankan lahan basah yang telah ada terutama kawasan yang telah beririgasi teknis. Dengan dipertahankannya fungsi pertanian lahan basah sebagai sektor yang cukup dominan, dimaksudkan untuk mempertahankan Wilayah Kabupaten Serang sebagai lumbung padi di Provinsi Banten.
e. Pertanian Lahan Kering
Pengertian pertanian lahan kering tampaknya dibangun berdasarkan sejarah atau kebiasaan, yaitu sistem pertanian yang ada di daerah dengan curah hujan tahunan berkisar antara 250 mm (di USA) sampai 510 mm di Russia.
Lahan kering umumnya terdapat didataran tinggi (daerah pegunungan) yang ditandai dengan topografinya yang bergelombang dan merupakan daerah penerima dan peresap air hujan yang kemudian dialirkan kedataran rendah, baik melalui permukaan tanah (sungai) maupun melalui jaringan bumi air tanah. Jadi lahan kering didefinisikan sebagai dataran tinggi yang lahan pertaniannya lebih banyak menggantungkan diri pada curah hujan. Lahan kering diterjemahkan dari kata “upland” yang menunjukkan kepada gambaran “daerah atas”.
f. Pertanian Ecofarming
Ecofarming adalah bentuk budidaya pertanian yang mengusahakan sedapat mungkin tercapainya keharmonisan dengan lingkungannya. Dalam hal tertentu dalam ecofarming bisa saja memasukkan komponen pepohonan atau tumbuhan berkayu lainnya sehingga dapat disebut agroforestri. Dalam eco-farming tidak selalu dijumpai unsur kehutanan dalam kombinasinya, sehingga dalam hal ini ecofarming  merupakan kegiatan pertanian.
Selain itu ecofarming ini mempunyai pengertian sebagai merupakan sistem budidaya tanaman yang berpihak kepada kelestarian lingkungan hidup serta kesehatan konsumennnya. Pada dasarnya, sistem ini bukan merupakan sebuah konsep baru, tetapi merupakan suatu cara bertani yang sudah dikembangkan sebelum diterapkannya pertanian konvensional (revolusi hijau). Namun, keakraban petani dengan sistem pertanian konvensional pada saat ini menyebabkan pengetahuan tentang pola pertanian ekologis dan keterampilan dalam menerapkan sistem pertanian yang sejak dulu telah dilakukan tersebut menjadi terlupakan.
g. Pertanian Terpadu
Pertanian terpadu merupakan sistem pertanian yang selaras dengan kaidah alam, yaitu mengupayakan suatu keseimbangan di alam dengan membangun suatu pola relasi yang saling menguntungkan dan berkelanjutan di antara setiap komponen ekosistem pertanian yang terlibat, dengan meningkatkan keanekaragaman hayati dan memanfaatkan bahan-bahan limbah organik. Pada dasarnya alam diciptakan dalam keadaan seimbang oleh sang pencipta, sehingga alam mempunyai cara tersendiri untuk memenuhi kebutuhan manusia akan pangan dan manusia sebagai bagian dari unsur alam memiliki tugas untuk mengelola sumber daya alam dan lingkungan dengan baik dan proporsional. Peningkatan kaenekaragaman hayati merupakan hal penting dalam menanggulangi hama penyakit, pengurangan resiko, sedangkan pemanfaatan limbah organik perlu untuk menciptakan keseibangan siklus energi (terutama unsur hara) yang berkelanjutan, serta untuk kepentingan konservasi tanah dan air.
3.Dampak teknologi terhadap pertanian
Pertanian merupakan sumber pendapat mayoritas masyarakat Indonesia. Negara Indonesia adalah negara agraris yang mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian. Sektor pertanian harus benar-benar di perhatikan oleh pemerintah untuk bisa memakmurkan rakyatnya. Kemajuan teknologi pertanian menjadi hal terpenting dalam meningkatkan hasil panen para petani. Kemajuan teknologi bidang pertanian mempunyai dua sisi yang berdampak pada bidang pertania, yang pertama dampak positif dan dampak negatif. Mari kita uraikan satu persatu.
a.      Dampak Positif
Pengolahan lahan yang luas membuat para petani memerlukan waktu yang lama tanpa adanya teknologi. Orang dapat menghabiskan waktu 1 hari dalam mengolah lahan pertanian seluas 3 hetar. Namun dengan adanya teknologi petani akan lebih mudah dan cepat dalam mengolah lahan mereka. Contohnya saja dengan mengunakan mesin traktor. Dulu belum ada mesin traktor yang ada hanyalah mereka menggunakan bantuan hewan seperti kerbau dan sapi untuk menarik garu atau yang lebih sederhana lagi hanya menggunakan cangkul. Itulah yang membuat mereka lama dalam mengolah lahan mereka. Selain dari segi waktu yang pastinya lebih hemat penggunaan teknologi juga hasil yang diperoleh oleh petani lebih beragam produk dan lebih melimpah. Dulu petani biasa menanam jagung biasa, sekarang dengan cara pengawinan tanaman (jagung) dapat menghasilkan jagung hibrida yang lebih banyak hasil dan lebih menarik bentuk fisik dari jagung tersebut. Dan masih banyak lagi tentunya keuntungan-keuntugan dari penggunaan teknologi.
b.      Dampak Negatif
Buah yang alami merupakan sumber vitamin dan gizi yang sangat baik untuk tubuh. Ketika zaman dahulu nenek moyang kita menanam tanaman cabe maupun tomat dan sayuran lainya dengan cara menyiramnya setiap hari dan memberi pupuk kompos, sekarang karena karena kondisi tanah tidak sama seperti dulu maka harus menyiraminya dengan pompa dan sekarang hama tanaman yang bermacam-macam maka di gunakanlah pertisida guna mengusir serta membunuh hama tanaman. Penggunaan pestisida merupakan bukti kemajuaan teknologi, tapi tahukah anda bahwa pestisida yang menempel di buah lalu dimakan pastinya akan sangan berbahaya bila dikosumsi secara rutin. Selain itu penggunaan pestisida juga akan mebuat hama yang belum jadi terbunuh menjadi laebih kuat. Dampak lain dari penggunaan teknologi ialah biaya yang relatif tinggi. Dengan biaya tinggi tentu nilai jual dari hasil panen akan tinggi dan hal ini tidak baik untuk para penduduk yang masih kurang mampu. Apalagi bila hasil panen yang mahal adalah bahan kebutuhan pokok dari penduduk seperti padi dan cabe. Penduduk kurang mampu akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok. Mengenai dampak negatif dari peran teknologi masih banyak lagi.














BAB III
METODE PENELITIAN
a.       Metode Wawancara
Wawancara dilakukan pada Beberapa narasumber. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara terbuka dengan tujuan agar subjek mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud wawancara itu. Wawancara dilaksanakan pada Jumat, 29 Oktober 2013 di desa Gongseng, desa Turipinggir, dan desa Ngogri, Megaluh. Beliau berprofesi sebagai Petani.
b.   Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam karya tulis ini adalah deskripsi kualitatif. Data-data yang penulis peroleh berupa data verbal (dari proses wawancara. Data tersebut diolah menjadi kalimat yang padu dan disajikan dalam bentuk rangkaian paragraf. Dengan begitu, pembaca akan lebih mudah memahami materi yang penulis sajikan.





















BAB IV
PEMBAHASAN

1.      Pembahasan
Berdasarkan data yang kami peroleh tentang pengaruh teknologi terhadap para petani. Alasan paling umum yang dilakukan para petani dalam melakukan perubahan adalah karena zaman saat ini sudah berubah, munculnya teknologi baru yang memberikan fasilitas untuk mempermudah dalam melakukan pekerjaan serta jika tidak melakukan perubahan akan mempengaruhi pendapatan dari hasil pertanian. Jadi jika ada yang mudah kenapa pilih yang sulit seperti mencangkul karena saat ini sudah ada teknologi yang bernama traktor yang mempermudah pekerjaan untuk mempercepat pekerjan dan menghemat tenaga serta tidak membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang banyak.
Selain itu, alasan mengapa narasumber melakukan perubahan adalah karena adanya bantuan-bantuan dari pemerintah sendiri yang banyak mengakibatkan untuk mengubah sistem pekerjaan dari yang tradisional ke modern untuk hasil yang lebih banyak. Pendapat lain menyatakan bahwa terkadang narasumber masih menggunakan alat tradisional untuk melakukan beberapa pekerjaan seperti memanen padi,jagung, dan hasil pertanian lain yang masih mengunakan alat dan cara tradisional serta terkadang juga menggunakan alat modern seperti mengunakan diesel untuk mengairi sawah, menggunakan pupuk urea sebagai bahan tambahan pemupukan selain pupuk kandang, dan membasmi hama menggunakan pestisida atau bahan kimia lainnya.
Banyak Dampak positif yang dirasakan dari memakai teknologi dalam pertanian antara lain :
a.       Mempermudah pekerjaan
b.      Mempercepat waktu kerja
c.       Menghemat Upah tenaga kerja
d.      Keuntungan dari hasil panen lebih besar
Selain itu, dampak negative dari penggunaan teknologi modern dalam Pertanian antara lain :
a.       Menurunya kualitas tanah
b.      Menambah pengangguran
c.       Mematikan siklus rantai makanan
Perbandingan dari pemakaian teknologi tradisional terhadap modern sangatlah banyak. Ada banyak pendapat dan spekulasi. Dari hasil wawancara yang kami peroleh narasumber menyatakan alasan Perbandingan dari pemakaian teknologi tradisional terhadap modern adalah pastinya akan ketinggalan zaman dan apabila tidak menggunakan teknologi modern akan mengakibatkan pemborosan dan tidak hemat biaya. Adapun alasan lain yaitu menurut narasumber lain adalah menggunakan teknologi tradisional lebih baik untuk tanah pada sawah milik beliau. Akan tetapi penggunaan tradisional waktu pekerjaanya lebih lama di bandingkan dengan menggunakan teknologi modern yang lebih cepat,efektif,dan efisien.
Pemakaian teknologi memang banyak memberikan dampak yang baik dari penggunaanya dalam bidang pertanian terlepas dari resiko yang timbul serta dampak negative yang di timbulkanya. Teknologi modern mampu mengubah system pertanian di Indonesia. System pertanian di Indonesia yang berubah dari tradisional ke modern mengakibatkan hasil pertanian berubah.
Hasil yang di dapat dari pnggunaan teknologi dalam pertanian pun meningkat. Dari narasumber yang kami wawancarai, mereka mengungkapkan bahwa hasil pertanian mereka meningkat karena dari segi keuangan tradisional lebih irit namun kurang efisien dalam waktu pengerjaanya serta hasil pertanian yang di peroleh masih kurang maksimal. Namun, dari segi teknologi modern lebih efisien, lebih cepat dan hasil pertanian yang di peroleh lebih banyak seperti, hasil sebelum memakai teknologi hanya menghasilkan 1 ton kini setelah memakai teknologi hasilnya lebih dari 1 ton.

2.                   
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1.                  Kesimpulan
Pengaruh teknologi terhadap petani sangat mepengaruhi cara bertani  menjadi lebih mudah dan efesien teknologi tersebut memberikan dampak positif dan negatif seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Banyak perbedaan antara sistem dan cara bertani dahulu dengan sekarang.dengan adanya teknologi modernmemberikan dampak  dalam bertani misalnya hasil yang didapat lebih banyak. Namun sayangnya banyak petani yang menggunakan bahan kimia dalam merawat tanaman mereka.

2.         Saran
       Sebenarnya tehnologi yang berkembang diterapkan pada pertanian boleh-boleh saja digunakan tetapi petani juga harus memikirkan dampak negative yang ada, karena teknologi masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.



















DAFTAR PUSTAKA

Kusdinar,Iwan. (2012). Pendidikan  Lingkungan Hidup. Jakarta: Yudhistira


Tidak ada komentar:

Posting Komentar